Sabtu, 07 Januari 2012

Tips dan Solusi Cara Mengatasi Diare

,

Tips dan Solusi Cara Mengatasi Diare


Biasanya diare pada anak-anak dianggap suatu hal yang enteng ,sehingga ketika datang kedokter sudah terlambat anak kekurangan cairan,lemas,hingga dehidrasi berat.Padahal masalah diare sebetulnya dapat diatasi dirumah.http://topartikel-kesehatan.blogspot.com/2012/01/tips-dan-solusi-cara-mengatasi-diare.html
Diare dapat menyerang semua kalangan baik kaya ataupun miskin.Pada umumnya bayi berumur kurang dari 1 bulan sudah dinyatakan diare jika frekuensi pup-nya lebih dari empat kali sehari. Kebanyakan penyebab diare adalah rotavirus .Virus tersebut masuk melalui mulut dan penularannya melalui kontaminasi tangan,botol,alat makan.Orang tua harus mulai mewaspadai jika anak mulai pub-nya tidak normal,karena diare anak mulai lemas kemudian ditandai dengan demam misal suhu lebih 39,55ÂC.Ciri-ciri diare rotavirus biasanya bau pup-nya lebih asam, berair, anus kadang ikut memerah, BAB berbusa, kentut lebih banyak, karena gas tinggi.

Stop memberikan antibiotika, kerena virus tidak membutuhkan antibiotika karena justru akan memperburuk keseimbangan bakteri usus.

Yang paling penting adalah rehidrasi, dengan memberikan cairan secukupnya yaitu oralit atau pedialit. Metode pemberian dengan small frekuensi, misalnya pemberian dua sendok untuk tiap dua menit, air tajin juga ampuh untuk mengatasi diare.

Anak yang diare tetap diberikan asupan makanan, seperti hari biasanya dan jangan lupa susu yang tidak mengandung laktosa ,hanya perlu dihindari makanan berserat dan manis seperti buah melon, pepaya, jeruk dan sayur. Berikan saja buah pisang.Makanan penting karena untuk pembentukan tubuh dan memperbaiki jaringan usus agar bisa pulih.

Pemberian ASI tetap diberikan ,karena pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, sangat jarang, bahkan tidak terkena diare.

Yoghurt juga dapat menjadi alternatif mengatasi diare ,yang perlu diperhatikan adalah kualitas yoghurt. Menurut standar internasional harus mengandung maksimum 10 koliform per gram dan 100 kapang atau khamir per gram, selain itu tidak boleh mengandung lebih dari 2% senyawa pembentuk tekstur (penstabil, pembentuk gel, pengental atau pengemulsi), asam sitrat, pewarna makanan, pengawet makanan yang diizinkan. Bakteri baik atau probiotik akan menghasilkan antibiotika alami, yang membantu keutuhan usus, proses metabolisme, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
 

Top Artikel Kesehatan Powered By Blogger Theme Desain By Ellin Nurlina