Minggu, 08 Januari 2012

Prematuritas

,

Prematuritas


  1. Prematuritas merupakan penyebab utama dari kelainan dan kematian pada bayi yang baru lahir. Beberapa organ dalam bayi mungkin belum berkembang sepenuhnya sehingga bayi memiliki risiko tinggi untuk menderita penyakit tertentu.http://topartikel-kesehatan.blogspot.com/2012/01/prematuritas.html

    Prematuritas adalah suatu keadaan yang belum matang yang ditemukan pada bayi yang lahir ketika usia kehamilan belum mencapai 37 minggu. Penyebab terjadinya kelahiran prematur umumnya tidak diketahui. Namun, 15% dari kelahiran prematur ditemukan pada kehamilan ganda (di dalam rahim terdapat lebih dari satu janin).
Faktor-faktor yang berperan terhadap terjadinya persalinan prematur adalah:
  1. Kehamilan di usia muda (usia ibu kurang dari 18 tahun)
  2. Pemeriksaan kehamilan yang tidak teratur
  3. Golongan sosial-ekonomi rendah
  4. Keadaan gizi yang kurang
  5. Penyalahgunaan obat
Masalah-masalah pada ibu yang menjadi penyebab terjadinya prematuritas dapat berupa :
  1. Riwayat persalinan prematur pada kehamilan sebelumnya
  2. Kadar alfa-fetoprotein tinggi pada trimester kedua yang penyebabnya tidak diketahui
  3. Penyakit atau infeksi yang tidak diobati (misalnya infeksi saluran kemih atau infeksi selaput ketuban)
  4. Kelainan pada rahim atau leher rahim
  5. Ketuban pecah sebelum waktunya
  6. Plasenta previa (uri yang menutup mulut rahim)
  7. Pre-eklamsi (suatu keadaan yang biasa terjadi pada trimester kedua kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah yang tinggi, adanya protein dalam air kemih, dan pembengkakan pada tungkai)
  8. Penyakit jantung
  9. Diabetes melitus
Perlu diketahui, gejala fisik pada bayi yang prematur, yaitu:
  1. Ukuran tubuh yang kecil
  2. Berat badan lahir rendah (kurang dari 2,5 kg)
  3. Kulitnya tipis, terang, dan berwarna pink (tembus cahaya)
  4. Vena di bawah kulit terlihat (kulitnya transparan)
  5. Lemak bawah kulitnya sedikit sehingga kulitnya tampak keriput
  6. Rambut yang jarang
  7. Telinga tipis dan lembek
  8. Tangisannya lemah
  9. Kepala relatif besar
  10. Otot lemah dan aktivitas fisiknya sedikit (seorang bayi prematur cenderung belum memiliki garis tangan atau kaki seperti pada bayi yang lahir cukup bulan)
  11. Refleks menghisap dan refleks menelan yang buruk
  12. Pernafasan yang tidak teratur
  13. Kantung zakar kecil dan lipatannya sedikit (pada anak laki-laki)
  14. Labia mayora belum menutupi labia minora (pada anak perempuan)
Paru-paru yang matang sangat penting bagi bayi yang baru lahir. Agar bisa bernafas dengan bebas, ketika si bayi lahir, kantung udara (alveoli) harus dapat terisi oleh udara dan tetap terbuka. Alveoli akan membuka lebar karena adanya suatu bahan yang disebut surfaktan, yang dihasilkan oleh paru-paru dan berfungsi menurunkan tegangan permukaan. Bayi prematur seringkali tidak menghasilkan surfaktan dalam jumlah yang memadai, sehingga alveolinya tidak tetap terbuka. Di antara saat-saat dia bernafas, paru-parunya benar-benar mengempis, akibatnya terjadi Sindroma Distres Pernafasan. Sindroma tersebut bisa menyebabkan kelainan lainnya dan pada beberapa kasus dapat berakibat fatal.
Ketidakmatangan pada sistem saraf pusat dapat menyebabkan si bayi mengalami gangguan refleks menghisap atau menelan dan rentan terhadap terjadinya perdarahan otak. Selain paru-paru yang belum berkembang, bayi yang prematur juga memiliki otak yang belum berkembang. Hal tersebut bisa menyebabkan apneu (nafas berhenti), karena pusat pernafasan di otak mungkin belum matang.
Ketidakmatangan sistem pencernaan menyebabkan intoleransi dalam pemberian makanan. Pada awalnya, lambung yang berukuran kecil mungkin akan membatasi jumlah makanan atau cairan yang diberikan, sehingga pemberian susu yang terlalu banyak dapat menyebabkan bayi muntah.
 

Top Artikel Kesehatan Powered By Blogger Theme Desain By Ellin Nurlina